-->
skip to main |
skip to sidebar
Chenta, jangan pergi..
malam ni dingin. yang teramat. mungkin sebab hujan yang membasahi bumi tadi.
air mata kembali mencurah di pipi, malam ni rindu sangat dekat si dia.
rindu yang teramat sangat. demam ni pun mungkin sebab rindu?
mungkin.
keadaan makin teruk. sakit kepala makin menjadi, sudah hampir dengan waktu agaknya.
Tuhan, aku mohon, jika rasa rindu ini tak berbalas, maka Kau lenyapkan lah rasa rindu ku ini.
Tuhan, jika angin tak lagi sudi menyampai kan bayu cinta ku, maka Kau hentikan lah hembusan angin itu kepadanya.
Tuhan, jika aku harus belajar merelakan kepergian dia, maka Kau kuatkan lah hati aku untuk menerima segalanya dengan tenang.
andai aku bisa mengundurkan waktu, ingin aku berada di saat kali pertama kita bertemu.
dan andai aku masih punya peluang untuk itu, tak mungkin secepat ini aku jatuh cinta pada kamu.
dan tak mungkin begini banyak kenangan yang kita cipta.
aku terlalu rindu kan kamu Chenta.
pertemuan kita yang tak dirancang satu ketika dulu menerbit kan rasa sayang di hati kecil ini.
membuat aku merasa rindu kala tak bersua atau tak mendengar suara.
kau mengajarkan aku erti cinta yang sebenar. kau ada bila aku memerlukan.
dan kau, sentiasa mengingat kan aku untuk berlembut. jadi perempuan.
:')
Chenta, biarpun jarak memisah kan kita, biarpun waktu tak mengizinkan kita untuk bertentang mata,
namun, izinkan aku merindui mu di dalam hati, dan izinkan aku menyebut nama mu di setiap doaku,
dan izinkan aku untuk selalu mengingati mu, kerana itu yang tak mampu aku lakukan.
untuk melupakan mu, jauh sekali.
Chenta, biarkan aku berbahagia dengan cara ini.
No comments:
Post a Comment